Apa yang dimaksud dengan haji adalah ibadah tahunan yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam yang mampu, dengan pergi ke Tanah Suci Makkah dan melaksanakan serangkaian ritual tertentu pada waktu yang telah ditentukan. Haji merupakan rukun Islam kelima, yang artinya menjadi salah satu dari lima pilar dasar dalam Islam yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim.
Haji: Ibadah Puncak dalam Rukun Islam
Secara bahasa, kata “haji” berasal dari bahasa Arab hajj yang berarti “menyengaja” atau “bermaksud untuk mengunjungi.” Sedangkan secara istilah, haji adalah ziarah ke Ka’bah di Makkah yang dilakukan dalam waktu tertentu (bulan Dzulhijjah) dan dengan tata cara tertentu, sebagai bentuk ketaatan kepada perintah Allah.
Haji memiliki kedudukan yang istimewa dalam Islam karena menjadi salah satu dari rukun Islam. Rasulullah SAW bersabda: “Islam dibangun atas lima perkara: syahadat, shalat, zakat, puasa Ramadhan, dan haji bagi yang mampu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Asal-Usul Haji: Dari Perintah Allah kepada Nabi Ibrahim
Sejarah haji bermula dari perintah Allah kepada Nabi Ibrahim AS untuk membangun Ka’bah bersama putranya, Nabi Ismail AS. Setelah Ka’bah selesai dibangun, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyeru umat manusia agar datang menunaikan ibadah haji.
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan dengan mengendarai unta yang kurus…” (QS. Al-Hajj: 27).
Rangkaian ibadah haji juga merupakan simbol dari peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada Nabi Ibrahim dan keluarganya, seperti:
- Thawaf mengelilingi Ka’bah sebagai bentuk pengagungan kepada Allah.
- Sa’i antara Shafa dan Marwah sebagai refleksi perjuangan Siti Hajar mencari air untuk Ismail.
- Wukuf di Arafah yang merupakan inti dari ibadah haji.
Relevansi ibadah haji dengan kisah Nabi Ibrahim memperkuat nilai spiritual dan historisnya hingga saat ini. Anda dapat membaca lebih lanjut dalam artikel Sejarah, Ketentuan, dan Hikmah Disyariatkannya Ibadah Haji dari Kemenag.
Tujuan Haji: Penyerahan Diri, Penyucian Jiwa
Ibadah haji bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual. Tujuan utama dari haji adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh keikhlasan dan totalitas.
Selama pelaksanaan haji, seorang Muslim diajak untuk:
- Membersihkan jiwa dari dosa-dosa masa lalu.
- Menanamkan rasa tawakal dan kepasrahan penuh kepada kehendak Allah.
- Meraih derajat ketakwaan yang lebih tinggi.
Haji memberikan pelajaran hidup yang mendalam tentang kesabaran, kesederhanaan, dan persaudaraan antar sesama Muslim dari berbagai penjuru dunia.
Rukun dan Wajib Haji: Langkah-Langkah Menuju Kesempurnaan Ibadah
Agar ibadah haji sah dan diterima, ada rukun dan wajib haji yang harus dipenuhi:
Rukun Haji
- Niat ihram dari miqat.
- Wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
- Thawaf Ifadah.
- Sa’i antara Shafa dan Marwah.
- Memotong rambut (tahallul).
- Tertib dalam pelaksanaannya.
Wajib Haji
- Niat ihram dari miqat yang ditentukan.
- Mabit di Muzdalifah dan Mina.
- Melempar jumrah.
- Thawaf Wada’ sebelum meninggalkan Makkah.
Penjelasan lebih lanjut dapat Anda temukan pada artikel Yang termasuk rukun haji adalah dan Apa saja rukun haji.
Syarat Wajib Haji: Siapa yang Terkena Kewajiban?
Islam menetapkan beberapa syarat agar seseorang terkena kewajiban haji, antara lain:
- Islam: Hanya Muslim yang wajib berhaji.
- Baligh: Sudah dewasa menurut syariat.
- Berakal: Tidak gila.
- Merdeka: Bukan budak.
- Mampu (istitha’ah): Memiliki kemampuan finansial, fisik, dan keamanan selama perjalanan.
Mampu secara finansial mencakup ongkos haji dan nafkah bagi keluarga yang ditinggalkan. Lebih lengkap mengenai hal ini bisa dibaca di Pengertian Haji: Jenis, Syarat, Rukun, dan Keutamaannya dalam Islam – BPKH.
Jenis-Jenis Haji: Tamattu’, Ifrad, dan Qiran
Dalam fiqih Islam, ada tiga jenis pelaksanaan haji:
1. Haji Tamattu’
Melaksanakan umrah terlebih dahulu, lalu haji di tahun yang sama. Jenis ini paling banyak dipilih oleh jamaah Indonesia. Apa itu haji furoda juga bisa dilakukan dengan cara tamattu’ jika waktunya memungkinkan.
2. Haji Ifrad
Langsung melaksanakan haji tanpa umrah terlebih dahulu. Biasanya dipilih oleh jamaah lokal Arab Saudi atau mereka yang datang khusus hanya untuk haji.
3. Haji Qiran
Melaksanakan umrah dan haji sekaligus dalam satu niat dan satu perjalanan ihram.
Penjelasan tentang jenis haji ini sering menjadi pertimbangan dalam menentukan cara pelaksanaan terbaik sesuai kemampuan dan kesiapan jamaah.
Kesimpulan: Haji sebagai Panggilan Ilahi dan Pembuktian Keimanan
Kembali ke pertanyaan utama: apa yang dimaksud dengan haji? Haji adalah ibadah besar, puncak ketaatan seorang Muslim kepada Tuhannya, serta bentuk pengorbanan dan penyerahan diri secara total. Bukan hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga pengembaraan ruhani yang membersihkan hati dan jiwa.
Jika Anda termasuk yang sudah memenuhi syarat, mari persiapkan diri dengan baik untuk menyambut panggilan Allah ini. Karena haji bukan hanya ibadah, tapi bukti keimanan dan harapan akan ampunan-Nya. Untuk memahami makna lebih dalam, baca juga Apa arti haji.
Untuk referensi tambahan, Anda juga dapat membaca artikel dari BAZNAS: Pengertian Haji: Definisi dan Penjelasan Lengkap – BAZNAS.
Dan sebagai catatan penting, berdasarkan kalender Ummul-Qura dan Kementerian Agama RI (kemenag.go.id), Idul Adha 1446 H diperkirakan jatuh pada hari Senin, 6 Oktober 2025, yang berarti wukuf di Arafah akan dilaksanakan sehari sebelumnya, yakni Minggu, 5 Oktober 2025. Pastikan Anda memantau informasi resmi untuk kepastian jadwal pelaksanaan haji tahun ini.