Mengenal Takbir Idul Adha: Seruan Pengagungan Allah
Takbir Idul Adha merupakan bentuk pengagungan umat Islam kepada Allah SWT, yang dilantunkan mulai dari hari Arafah hingga akhir hari tasyrik. Takbir ini adalah simbol rasa syukur dan pengingat akan kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Dalam pengertian yang lebih luas, arti takbir Idul Adha bukan hanya sekadar lafaz “Allahu Akbar” yang diulang-ulang. Ini adalah seruan hati yang penuh keikhlasan, disuarakan bersama umat Islam di seluruh dunia, menggaungkan kebesaran Allah di momen paling sakral sepanjang tahun hijriyah.
Menjelang Idul Adha, semangat takbiran terasa di mana-mana, dari masjid ke rumah, dari jalan ke media sosial. Takbir menjadi jembatan spiritual yang menghubungkan umat dengan Sang Pencipta.
Berapa Hari Takbir Idul Adha? Ini Penjelasannya
Untuk menjawab pertanyaan berapa hari takbir Idul Adha, kita perlu melihat pada penetapan hari-hari penting dalam Islam berdasarkan kalender Hijriah.
Menurut kalender Kemenag dan konversi Hijriah-Gregorian tahun ini, Idul Adha 2025 jatuh pada Senin, 6 Oktober 2025 atau bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1446 H. Maka, hari Arafah (9 Dzulhijjah) adalah Minggu, 5 Oktober 2025.
Dalam konteks ini, takbir Idul Adha dimulai sejak subuh 9 Dzulhijjah (hari Arafah) hingga maghrib 13 Dzulhijjah. Itu artinya, umat Islam melantunkan takbir selama lima hari berturut-turut.
- 9 Dzulhijjah (Hari Arafah)
- 10 Dzulhijjah (Idul Adha)
- 11–13 Dzulhijjah (Hari Tasyrik)
Menurut takbiran selama hari Tasyrik, hukum melafalkan takbir sangat dianjurkan (sunnah muakkadah), baik secara individu maupun berjamaah.
Durasi Takbiran Idul Adha dan Hari Tasyrik
Hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, adalah waktu di mana umat masih melaksanakan ibadah kurban dan bertakbir. Ini adalah bagian dari rangkaian hari raya yang sangat dihormati dalam Islam. Jadi, saat kamu bertanya berapa hari takbir Idul Adha, maka jawabannya adalah selama lima hari dari 9–13 Dzulhijjah.
Jenis-Jenis Takbir: Takbir Mursal dan Takbir Muqayyad
Ada dua jenis takbir yang biasa dilafalkan selama Idul Adha, yaitu:
- Takbir Mursal: Takbir yang dibaca kapan saja, tanpa terikat waktu tertentu. Ini dimulai sejak subuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga maghrib 13 Dzulhijjah.
- Takbir Muqayyad: Takbir yang dibaca setelah salat wajib (baik berjamaah maupun sendiri). Ini dimulai dari salat Subuh 10 Dzulhijjah hingga salat Ashar 13 Dzulhijjah.
Takbir muqayyad artinya takbir yang “terikat” oleh waktu, khususnya setelah salat. Sedangkan takbir mursal tidak memiliki batasan waktu dan bisa dilafalkan kapan saja selama hari-hari tersebut.
Panduan Praktis Melafalkan Takbir Idul Adha di Rumah dan Masjid
Berikut ini adalah teks bacaan takbir Idul Adha yang umum digunakan di Indonesia:
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar, Allahu Akbar wa lillaahil hamd.
Takbir bisa dibaca sendiri di rumah atau bersama-sama di masjid dan lapangan. Berikut beberapa etika saat bertakbir:
- Baca dengan suara yang lantang namun tetap khusyuk.
- Perhatikan waktu-waktu utama (setelah salat untuk takbir muqayyad).
- Boleh dilakukan sambil berjalan, di rumah, maupun saat berkendara.
Panduan takbiran ini penting agar takbir menjadi lebih bermakna dan tidak sekadar rutinitas. Meskipun sederhana, lantunan takbir adalah salah satu ibadah yang bernilai tinggi selama Idul Adha.
Terkait Ibadah Idul Adha Lainnya
Untuk memperdalam pemahamanmu tentang amalan-amalan di sekitar Idul Adha, kamu bisa membaca artikel kami lainnya:
- Apa itu Idul Adha?
- Apa nama puasa sebelum Idul Adha?
- Berapa hari puasa Idul Adha?
- Kapan Hari Raya Idul Adha 2025?
- Kapan boleh potong kuku Idul Adha 2025?